PALU, Indonesiasatu.co.id - Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) mengikuti pelatihan olah strategi dalam rangka Operasi Mantap Brata (OMB) 2023-2024 yang dilangsungkan secara virtual zoom meeting di Rupatama Polda Sulteng, Senin (6/11/2023).
Pelatihan yang dipimpin oleh Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops Kapolri) Irjen Pol. Drs. Verdianto Iskandar Bitticaca, M.Hum selaku Direktur Latihan, diikuti oleh Satgas Operasi Mantap Brata tingkat Polda,
Turut mengikuti pelatihan di Rupatama Polda Sulteng Karo Ops Kombes Pol. Ferdinan Maksi Pasule selaku Karendalops Operasi Mantap Brata Tinombala 2023/2024, Kasatgasopsda Kombes Pol. Richard. B. Pakpahan selaku Kasatgasopsda, Kombes Pol. Choiron El Atiq selaku Wakasatgasopsda bersama tujuh Kasatgas dan operator, serta Satgas Polres jajaran.
Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Pol. Djoko Wienartono yang juga Kasatgas Humas mengatakan seluruh pejabat utama Operasi Mantap Brata Tinombala 2023, hari ini mengikuti pelatihan olah strategi.
“Pelatihan ini dilakukan guna memantapkan kemampuan semua level, dari level strategi, manajerial dan level taktikal, ” kata Kabidhumas Kombes Pol. Djoko Wienartono
Masih kata Djoko, Untuk level strategi itu adalah pimpinan, level manajerial kalau ditingkat daerah ada Kasatgas, dan taktikal adalah Kasubsatgas dan pelaksana lainnya.
"Jadi semua mengakomodir, mengkolaborasi latihan dari level strategi, manajerial dan taktikal" jelasnya.
Lanjut Djoko juga menjelaskan, perbedaan pelaksanaan Operasi Mantap Brata pada tahun ini dengan lima tahun lalu yakni pada tahun ini ada latihan olah strategi yang mengolaborasikan semua level.
Dengan pelatihan ini, kata Djoko, bisa meningkatkan kemampuan semua level yang nantinya bisa mengoptimalkan pelaksanaan Operasi Mantap Brata Tinombala di wilayah Provinsi Sulteng.
Pada tingkat pengendalian, lanjut Kasatgas Humas ini, setiap Kasatgas diminta harus memahami apa tugasnya. Sehingga bisa secara manajerial melaksanakan apa yang dilakukan, menganalisa apa yang dikerjakan dan menjabarkan pelaksanaan tugas.
"Sedangkan level manajerialnya menerima perintah kemudian bisa menjabarkan dan membagi di subsatgas masing-masing. Kemudian para pelaksana Subsatgas menerima pelaksanaan tugas, menerima perintah melaksanakan tugas dan melaporkan ke pimpinan. Tentu semua ini demi terwujudnya Pemilu aman, tertib, damai dan lancar, " pungkasnya. ***